HUBUNGAN ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN FISIK PADA SISWA PPLPD MUSI BANYUASIN

Authors

  • Ulfa Riyanti Mahasiswa Pascasarjana UNSRI

Abstract

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini diantaranya adalah untuk mengetahui: hubungan asupan gizi (X1) dengan tingkat  kebugaran fisik (Y),  hubungan status gizi (X2) dengan tingkat kebugaran fisik (Y), hubungan asupan gizi (X1) dan status gizi (X2) secara bersama-sama dengan tingkat  kebugaran fisik (Y). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi di Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD) terkhususnya bersekolah di SMAN 5 Sekayu Musi Banyuasin, Jln. Kol wahid udin LK. VII Kelurahan Serasan Jaya Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi SMA N 5 Sekayu yang dilihat berdasarkan umur, jenis cabang olahraga dan bertinggal di mess olahraga yang berjumlah 100 orang. Sampel dalam penelitian yang akan diteliti secara keseluruhan atau total sampling sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data melalui  metode food recall 24 jam, status gizi di diukur indeks massa tubuh (IMT), tes kebugaran fisik didapatkan dengan lari multi tahap (bleep test). Uji Metode penelitian menggunakan teknik korelasi dilanjutkan kembali dengan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara asupan zat gizi makro dengan tingkat kebugaran fisik. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa asupan zat gizi makro diperoleh: 1) Energi sebesar 11,3 %, 2) protein sebesar 47%, 3) Lemak sebesar 10,4%, 4) karbohidrat sebesar 11% artinya variabel asupan zat gizi makro memberikan kontribusi atau sumbangan efektif sebesar 19,9 % terhadap tingkat kebugaran fisik. Terdapat hubungan antara status gizi dengan tingkat kebugaran fisik . Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa status gizi berkontribusi terhadap tingkat kebugaran fisik sebesar 10,4 %. Terdapat hubungan secara bersama-sama status gizi dan asupan zat gizi makro dengan tingkat kebugaran fisik sebesar 15,2%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Hasil pada analisis regresi diperoleh nilai F hitung 3,370 > F tabel (3,09) dengan tingkat probabilitas sig. 0,008 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukan ada hubungan signifikan (positif) antara hubungan status gizi dan asupan zat gizi dengan tingkat kebugaran fisik siswa di PPLPD Musi Banyuasin.

 

Kata Kunci: Asupan Gizi, Status Gizi, Kebugaran Fisik

References

Almatsier,S. (2009). Prinsip dasar ilmu Gizi. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Asdi Mahasatya

Arsil, (2010). Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang : Wineka Media

Aritonang,I. (2011). Menilai Status Gizi untuk Mencapai Sehat Optimal: Jakarta : Leutika dengan CEBios

Hadziq, Khairul. (2013). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Bandung: Yrama Widia

Muhajir, (2007). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMA Kelas X. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Riyanti, Ulfa. (2015). Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi mata Serta Tangan Terhadap Keterampilan Forehand Drive Dalam Permainan Tenis Meja Pada Atlet Club Bivieone Kota Bengkulu. Bengkulu: UNIB.

Supariasa,IN., Bakri,B., Fajar,I. (2012). Penilaian status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Supariasa,IN., Bakri,B., Fajar,I. (2016). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sukirno. 2018. Dasar-Dasar Atletik Dan Latihan Fisik Menuju Prestasi Tinggi. Palembang : UNSRI.

Sukirno. 2016. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Palembang : UNSRI

Downloads

Published

2019-02-02